AIR TERJUN BAMPOO – ACEH TAMIANG
(1 Oktober 2016) Alhamdulillah dari sekian lama pencarian akhirnya sampai juga kaki kami melangkah ke Air terjun Bampoo (Tangsar Bampoo). Awalnya kami mencari dari hutan sisi kiri air terjun (kawasan perkebunan PT.Ampli) yaitu jalan lewat desa Kaloy. Bisa dilihat dari google map kalau dari sana ada jalan. Jadi kalau saja jalannya bagus, sebenarnya dari Air terjun Bampoo kita bisa langsung ke Kuala Paret.
Nah nie dia tapak Gajah dan jejak hewan lain jika ke air terjun Bampoo melalui hutan lewat desa Kaloy.
Kami dapat kabar dari orang yang lagi ambil getah pohon Karet kalau jangan lewat jalan ini karena baru semalam gerombolan gajah masuk dan diusir dengan tembakan senampan. Karena penasaran kami tetap saja melanjutkan perjalanan. nah masalahnya selama diperjalanan banyak pohon rambung yang bertumbangan karena ulah gajah, makanya mau tidak mau kami harus kembali dan mencari rute lain.
Tidak lama, berselang sebulan kemudian kami dapat kabar bahwasannya untuk sampai ke air terjun Bampoo lebih dekat jika jalan lewat desa Pantai Ceumpa. Ternyata benar, Saya dan beberapa siswa ekstrakurikuler Jurnalistik SMK Negeri 2 Karang Baru dan beberapa anggota ekskul lain akhirnya sampai juga di air terjun Bampoo.
Letak jalan menuju Air terjun Bampoo ini ternyata masih sejalan dengan jalan menuju Sangkapane. Bahkan memang sangat dekat daripada Sangkapane. Saat kamu ketemu jalan simpang tiga seperti ini tinggal memilih, Kalau jalan lurus langsung ke Sangkapane, sedangkan jika belok kiri maka jalan ke Air terjun Bampoo.
Nah ini dia lokasi antara sangkapane dengan air terjun Bampoo jika dilihat dari Google Earth. Masing-masing air terjun ini beda aliran sungai.
Air terjun Bampoo ini berlokasi di Desa Pantai Cempa, Kec. Bandar Pusaka, Kab. Aceh Tamiang. Walaupun berdekatan dengan air terjun Sangkapane, tetapi ternyata air terjun Bampoo ini masih masuk kawasan Desa Pantai Cempa, bukan desa Pengidam.
Bagi yang pernah ke Sangkapane pasti tahu betul bagaimana kondisi jalan disana. Jika gerimis saja, jalan disana tak ubahnya seperti kita lagi berada di kubangan sawah. Itulah alasan kami kenapa pergi ke Air terjun bampoo pada saat musim kemarau seperti saat ini, ya walaupun debit airnya tidak terlalu banyak tetapi ternyata masih seru juga.
Dari desa pantai ceumpa sampai ke air terjun ± 1 jam setengah perjalanan. 1 Jam dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan setengah jam jalan kaki menelusuri hutan dan sungai.
Note:
- PIKIR 1000X untuk tidak memaksakan diri ke air terjun Bampoo saat musim hujan. Alasannya ya sudah jelas jalan menuju kesana menjadi sangat rusak.
- Bawalah guide karena jika hanya mengandalkan peta kemungkinan besar kamu masih akan kesasar karena ketika perjalanan di dalam hutan banyak jalan yang tidak terlihat di google Earth karena tertutup pepohonan besar. Gak mau kan sedikit lagi sampai ke air terjun Bampoo tetapi malah kesasar ke dalam hutan.
- Dah itu aja…:D
Dari semua air terjun yang pernah kami datangi di Aceh Tamiang, Air terjun Bampoo ini yang paling lebar dan tinggi. Tidak hanya itu saja, berdasarkan informasi yang kami dapat dari warga sekitar, air terjun disini sampai 7 tingkatan dan masing-masing tingkatan memiliki keindahan dan keunikan tersendiri.
Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami hanya bisa menelusuri air terjun ini sampai 6 tingkatan saja. Mudah-mudahan ada kesempatan lain untuk dapat menjelajah sampai 7 tingkatan.
Setelah perjalanan panjang sampailah kami ke tingkatan pertama air terjun Bampoo. Di tingkat pertama ini air terjun yang paling lebar dan paling tinggi. Saat pertama kali sampai ke air terjun Bampoo, sontak semua anggota kami yang berangkat bersorak gembira. Rasa lelah rasanya terbayar mahal ketika menyaksikan luasnya air terjun. Banyak sekali batuan besar yang ada disekitar air terjun Bampoo ini ditambah lagi dengan tebing-tebing yang tinggi di bawah aliran air terjun membuat perasaan kami semakin terkagum-kagum dengan anugerah alam yang diberikan Allah SWT di Bumi Muda sedia.
Nah ketika kami naik ke atas puncak tingkat pertama, langsung terlihat air terjun Bampoo tingkat 2. Disini terbentuk kolam kecil dengan kedalaman sekitar 1 sampai 1,5 meter pada saat musim kemarau. Karena airnya yang sangat jernih membuat kami betah berlama-lama berenang dibawah derasnya air terjun.
Di atas tingkatan ke dua ini masih banyak juga bebatuan gunung yang besar-besar.
Hanya berjalan ± 10 menit kami akhirnya sampai ke air terjun Bampoo tingkat 3. Bukan main gembiranya kami saat menyaksikan bentuk air terjunnya karena ditempat inilah kami bisa sangat leluasa bermain perosotan. 😀
Tidak hanya itu saja, panorama alam yang ada disini juga masih sangat asri dengan pepohonan yang rindang di sisi kanan dan kiri air terjun. Seperti mimpi saja kami bisa menyaksikan keunikan dari masing-masing tingkatan air terjun di sungai Bampoo ini.
Jika ingin naik ke atas puncak air terjun tingkat 3 ini sekaligus untuk melanjutkan perjalanan ke air terjun tingkat 4 ada jalan dari hutan sebelah kiri air terjun. Jalan ini memang sudah terbentuk dari seringnya warga sekitar air terjun untuk mencari ikan baik siang maupun pada malam hari.
Inilah dia air terjun Bampoo tingkat 4. Lokasi ini tidaklah jauh dari tingkat 3 air terjun. Kami hanya butuh waktu 5 menit untuk sampai disini.
10 menit kami berjalan setapak demi setapak ke atas gunung menelusuri aliran sungai sampailah kami ke Air Terjun Bampoo tingkat 5.
Karena kolam yang ada di tingkatan 5 ini lebar dengan pemandangan hutan yang menyejukkan, akhirnya semua anggota traveling terhenti agak disini untuk berenang-renang.
Setelah puas berenang-renang, perjalanan menelusuri sungai kami lanjutkan. Butuh waktu setengah jam berjalan untuk sampai ke Air terjun Bampoo tingkat 6. Karena kami datang pada saat kemarau, jadi bentuk aliran air terjun di tingkat 6 ini tidaklah begitu bagus. Tetapi coba bayangkan jika pada saat debit airnya lagi banyak. Wahh.. kami rasa bentuknya seperti berada di bendungan air.
Sebelumnya kami ucapkan ribuan terimakasih kepada Bang ardy dan Bang Said Afrizal Alatas yang telah memberikan koordinat letak air terjun Bampoo ini.
Inilah usaha kami untuk memperkenalkan potensi Wisata Aceh Tamiang. Tidaklah mudah seperti yang terlihat. Butuh banyak sekali pengorbanan mulai dari alat, dana, kesasar, terkilir, sepeda motor yang rusak, bahkan hilangnya waktu libur dengan keluarga. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat mempercepat ACEH TAMIANG MENJADI KOTA WISATA.
Tunggu perjalanan kami selanjutnya….