AIR TERJUN UDANG – ACEH TAMIANG
Tempat wisata baru yang kami kunjungi ini berlokasi di Dsn Afdeling 2, desa Rengas Kec. Tenggulun, Aceh Tamiang. Sayangnya perjalanan menggunakan sepeda motor memang terasa sulit untuk sampai ke lokasi ini. Karena mau tidak mau harus melewati jalan yang berbatu dan berdebu di desa Tenggulun ini, kemudian harus melewati perbukitan yang jalannya juga masih berbatu dan harus menelusuri sungai ke atas gunung.
Dibutuhkan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan dari kota Kuala Simpang untuk sampai ke lokasi wisata ini. 2 jam mengendarai sepeda motor, 1 jam menelusuri sungai.
Lokasi air terjun ini masih satu aliran dengan Air terjun Kaluk Pakis dan Goa Batu Tiga.
Awalnya kami fikir di sekitar air terjun ini banyak udang di sungainya sehingga disebut air terjun udang. Tetapi ternyata nama udang ini diambil dari bentuk bebatuan di tengah-tengah air terjun yang memang mirip seperti mulut udang jika kita benar-benar perhatikan dari sisi samping air terjun.
Air yang mengalir dari gunung ini memang luar biasa jernih, membuat kami betah berlama-lama mandi sambil berenang-renang di 2 kolam yang terdapat di sisi kanan dan kiri air terjun. Panorama di sekitar air terjun ini juga sangat alami, banyak sekali pepohonan rindang dan tumbuh-tumbuhan yang merambat menghiasi dinding-dinding tebing disekitar air terjun.
Dan yang membuat air terjun ini menjadi tempat yang paling menyenangkan bagi kami adalah bukan hanya panorama pepohonan yang ada di sekitar air terjun ini saja yang sangat asri, melainkan karena pemandangan yang luar biasa indah ketika kamu menyelam di atas air terjun ini. Kok bisa begitu?
Diatas air terjun ini terbentuk kolam air yang karena jernihnya air sampai berwaran biru. Yang menariknya ketika kamu menyelam dengan menggunakan kacamata renang, kamu akan menyaksikan panorama dalam sungai yang terdiri dari bebatuan yang berongga-rongga seolah-olah kamu merasa berada di dunia lain. Sayang sekali kami belum ada kamera Gopro untuk mengabadikan suasana di kolam diatas air terjun udang ini.
Untuk sampai dilokasi ini memang tidaklah mudah. Karena tidak ada akses jalan memalui darat jadi mau tidak mau harus berjalan menelusuri sungai yang dipenuhi dengan ribuan batu koral. Jadi saran kami siapapun yang ingin ke tempat wisata ini harus menggunakan sendal (lebih bagus sendal gunung) agar kaki anda tidak sakit saat diperjalanan.
Kemudian kami sarankan untuk membawa guide dari penduduk lokal yang benar-benar mengetahui seluk beluk hutan ini. Karena di daerah ini masih gampang dijumpai babi hutan, beruang, gajah, bahkan harimau. So, masih butuh perhatian besar dari Pemda Aceh Tamiang untuk mengelola wisata ini.
Kami anggota ekstrakurikuler Jurnalistik SMK Negeri 2 Karang Baru yakin sekali masih banyak potensi wisata yang ada di lokasi ini. Hanya saja sangat butuh bantuan Pemda & masyarakat untuk mengelola dan menjaga warisan alam Bumi Muda Sedia ini.
“SEMOGA ACEH TAMIANG CEPAT MENJADI KOTA WISATA”
Amiin..