GOA KALAMUNING – ACEH TAMIANG
Tanggal 09 Februari 2016, Iseng-iseng lihat facebook, ehh gak sengaja malah kelihatan foto goa yang luar biasa cantiknya. Perasan dalam hati saya ” coba goa macam ini ada di Tamiang, pasti jadi objek wisata andalan”. Iseng-iseng lagi masuk lihat foto profil orangnya, bernama Deny Hidayat orang langsa. Yang membuat saya Shock luar biasa ternyata tu foto goa ( goa kalamuning ) memang ada Aceh Tamiang. Kebayang gak sich gimana senangnya perasaan saya waktu itu karena ada yang begituan di Aceh Tamiang. bener-bener saya gak nyangka (efek cinta tanah air x).
Akhirnya setelah tanya-tanya tentang kebenaran goa ini ada di Tamiang atau enggak dan setelah 2 hari pak Hidayat lewat aku Facebooknya membalas pesan saya dan memberitahu dimana lokasinya lewat google earth. Beliau mengambil foto tersebut waktu survey untuk buka lahan pabrik sawit PT. Ampli dah yang pastinya waktu itu sama sekali belum ada akses jalan kesana. Gak lama-lama gaez.. rasa petualangan dalam diri saya seakan mendidih. besoknya saya gak ambil kamera, saya embat kesana sendirian.
Terima kasih banyak untuk bang Deny Hidayat dan saya masukkan foto beliau jadi cover blog ini karena memang belum ada satupun foto tentang goa kalamuning yang ada di internet di tahun itu selain foto dari bang Deny Hidayat yang memperkenalkan potensi wisata Aceh Tamiang.
Diperjalanan saya PD aja gak bakalan nyasar karena saya whaa.haa udah nanya-nanya jalannya dengan masyarakat sekitar dan satpam PT. Ampli, ternyata saya nyasar juga. Tapi syukurnya malah dapat view photo pemandangan yang bagus. hee.heee
Goa Kalamuning ini adalah salah satu tempat wisata di Aceh Tamiang yang berlokasi di Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu. Tempat ini masih satu aliran sungai Bulutan yang juga mengalir ke Kuala Paret. Yang pastinya jika kamu pergi ke Kuala Paret, sudah pasti melewati goa ini, jadi alangkah baiknya kamu singgah ke lokasi wisata ini untuk menikmati keindahan panorama indah disana.
Nah ini dia akses jalan masuknya dilihat dari google map. Gampangnya, jika kamu melewati pos jaga pintu masuk PT. AMPLI jalan terus sampai kamu ketemu alur di turunan bukit ( ± jarak dari pos 1 Km). Setelah itu belok ke kiri (lihat peta) dan ikuti jalan terus sampai ke pinggir sungai. Nah dari situ sudah kelihatan tuch goa kalamuning nya.
Nah kalau dilihat dari gambar google Earth, bentuknya perbukitannya memang sesuai dengan keadaan aslinya.
Disini kamu masih bisa mendengarkan suara-suara burung bahkan kera. Dan yang paling menarik dari goa ini adalah bentuk dari mulut goa yang berbentuk lapisan batu yang disusun rapi, bahkan ada yang mengatakan seperti bentuk ular yang melingkar di mulut goa. Saya termasuk bersyukur juga karena goa kalamuning ini masih sangat asri dan tidak masuk dalam kawasan perkebunan kelapa sawit.
Pepohonan yang tumbuh diatas mulut goa kalamuning juga masih asri sehingga seolah-olah kita berada di suatu tempat yang penuh dengan misteri. tidak hanya itu saja, ternyata tempat ini jadi favorite masyarakat sekitar untuk mencari ikan lhoo. Terkadang mereka datang untuk menembak ikan atau memasang jaring di sekitaran mulut goa. Jadi kalau kita kesana sore atau bahkan malam hari kadang-kadang ada penduduk setempat yang sedang mencari ikan disana.
Yang tak kalah bikin semakin eksotis goa kalamuning ini karena pantainya yang lebar dengan batu kerikil seolah-olah ada terbentuk pulau kecil disana. Saat kondisi air surut, saya dan kawan-kawanpun terkadang berenang menyebrang kesana (tetapi khusus yang bisa berenang aja) karena arusnya terlalu deras.
SEJARAH GOA KALAMUNING
Menurut legenda masyarakat setempat, kata Kalamuning sendiri diambil dari nama ular yaitu ular Kalamuning yang dahulunya bersemayam di dalam goa ini. Nah, di dalam goa ini terdapat dua ekor ular kalamuning yang selalu memangsa hewan baik itu burung maupun kera yang mendekati mulut goa dan juga manusia.
Dahulunya, masyarakat hanya mengandalkan sungai sebagai akses jalan dari satu desa ke desa lain dengan menggunakan sampan. Nah, siapapun orang yang melewati goa kalamuning ini harus tenang dan tidak boleh membuat suara sekecil apapun. Bahkan jika terdengar suara dayungan sampan sekali saja, maka kedua ular kalimuning akan terbangun dan langsung keluar memangsa orang yang melintasi sarangnya.
Keresahan masyarakat semakin bertambah tatkala semakin banyak manusia yang dimangsa kedua ular kalimuning tersebut sehingga mereka meminta tolong ke masyarakat blang kejeren untuk membunuh ke dua ular kalimuning tersebut. Dengan susah payah bahkan mengorbankan nyawa mereka berusaha untuk membasmi ular tersebut tetapi hanya satu ekor saja yang dapat dibunuh. Sampai saat ini keberadaan satu ular kalamuning yang selamat dari kejadian berdarah tersebut tidak diketahui. Itulah sebab mengapa hubungan persaudaraan antara warga kaloy dengan warga blang kejeren sangatlah dekat sampai saat ini.
Bentuk mulut goa dahulu tidaklah seperti sekarang ini. menurut masyarakat setempat, pintu goa kalamuning ini tertutup setelah tertimbun tanah, batu dan pasir akibat banjir bandang yang melanda Aceh Tamiang pada tahun 2006 silam.
Saran :
- Jika air deras jangan menyebrang, karena jika terseret pusaran air dan masuk goa maka bisa bahaya
- Apabila hujan di atas gunung, bersegeralah naik ke atas bukit karena air cepat sekali berubah warna menjadi cokelat dan ditakutkan ada air bah.
Mudah-mudahan hutan yang ada disekitaran goa kalamuning ini dapat terus dilestarikan oleh masyarakat dan PEMDA. Jangan lagi ditanami dengan ratusan kelapa sawit yang dapat menghilangkan WARISAN satwa dan tumbuh-tumbuhan langka serta potensi wisata demi ANAK CUCU TAMIANG
Selang beberapa minggu kemudian saya pergi lagi berdua dengan pak Armansyah putra
Pulang dari perjalanan, gak sengaja ketemu rombongan anak Langsa yang kebetulan nyasar sewaktu saya dan pak Armansyah Putra mencari jalan menuju air terjun Bampoo yang jalurnya saya dapat dari google map tentunya. Kebetulan mereka belum tahu jalan ke Kuala Paret. 😀
sekedar share gaezz,.. ini alam instagram ane.
https://www.instagram.com/tamiangtraveller/