SABANG – AIR TERJUN PRIA LAOT
Sabang memang memiliki alam yang sangat menarik untuk terus dijelajahi. Tidak hanya memiliki keindahan laut tetapi Sabang juga memiliki keindahan alam pegunungan dan air terjun. Hari ini adalah hari kedua kami di Sabang dan memang sudah berencana untuk mengunjungi air terjun Pria Laot setelah snorkeling di pulau Rubiah. Lokasinya berada di desa Pria Laot, Kec. Sukakarya, Kota Sabang, di bagian selatan pulau Weh. Jaraknya ± 12 Km dari pusat kota atau tepatnya di Hulu Selatan Pulau Weh. Jalan menuju air terjun ini searah dengan tugu 0 Kilometer Indonesia, setelah tiba di meunasah Pria Laot, kemudian belok kiri melewati jalan kecil yang memang hanya bisa dilewati sepeda motor saja. Di sini, kita bisa memarkirkan kendaraan di sekitar jembatan.
Kami harus berjalan kira-kira 300 m atau berjalan 15-20 menit lagi untuk sampai ke air terjun dari lokasi parkiran sepeda motor. Belum sampai ke lokasi air terjun, saya malah sudah terpana dengan indahnya alam selama perjalanan. Walaupun beberapa bagian jalan menuju air terjun ini sudah disemen tetapi ada beberapa tempat yang kami harus tracking menelusuri sungai dengan melewati batu-batu gunung yang besar dan diselimuti lumut berwarna hijau dan kuning. Memang tracking seperti ini yang saya dan teman-teman cari, untuk mencapai suatu tempat yang indah memang harus dengan perjuangan. Beda feelingnya kalau sampai ketempat wisata tanpa usaha/tracking. Rasanya agak kurang menikmati proses dan menikmati alam.
Setapak demi setapak kami menyebrangi aliran sungai dan terkadang melewati titi yang diselimuti lumut. Perasaan saya semakin terhanyut saat mendengar aliran air terjun Pria Laot yang jernih ini. Is..iss, Saya nie sampai tidak bisa berkata apa-apa untuk mendeskripsikan perasaan ini.
“ apa aku sedang berada di planet pandora”
Begitulah kira-kira bathin saya berkata, seperti berada di negeri pandora, planet yang ada di film avatar. Sebuah tempat yang lebatnya hutan masih terjaga, besarnya pohon-pohon yang mungkin sudah berusia ratusan tahun masih menjulang tinggi. Seketika memukau pandangan yang tiba-tiba menghilangkan semua rasa penat saya di perjalanan. Semua terganti dengan sejuknya alam ditambah gemercik suara aliran sungai yang jernih.
Perlahan tapi pasti langkah ini sampai di hadapan air terjun pria laot setelah melewati batu-batu gunung yang besar. Tampak teman-teman saya sudah pada duluan sampai di spot air terjun.
“Woiii.ii Dra, cepett…kemari. lama kali ambil fotonya “ terdengar suara bang Arman yang mungkin sudah tak sabar ingin mengabadikan dirinya melalui kamera yang saya bawa. Tangan sayapun langsung sigap mengambil kamera yang berada di tas saya. Sebuah pemandangan yang memanjakan mata siapapun yang datang kemari. Karena lagi cuaca lagi mendung, sayapun tidak jadi menggunakan ND filter andalan saya agar memotret air terjun menjadi seperti salju. Langsung…jeprett…jeprett…puas bathin ini rasanya.
Aliran air terjun ini sangat jernih. Walaupun sekilas airnya terlihat berwarnah hitam, itu Cuma warna batu-batuan berwarna hitam yang terlihat di dasar sungai. Kemudian satu hal yang saya senangi dari air terjun ini yaitu kolamnya yang lebar, kira-kira 10 meter dan dalamnya 1,5 meter, membuat siapapun berenang disana merasa puasss. Bisa berenang-renang santai sambil menikmati sejuknya alam hutan.
Di lokasi air terjun ini tidak ada orang yang berjualan, jadi kalau kamu mau berlama-lama berenang di air terjun ini saya sarankan yaa bawa bekal sendiri lah. Daripada kelaparan habis berenang Yaa gak..?
Kemudian antisipasi juga kalau hujan.
Aliran air terjun ini juga dimanfaatkan pemerintah kota Sabang untuk PDAM
Sekian banyak orang yang datang ke iboih (pulau rubiah) tapi tak banyak orang yang singgah ke air terjun ini. Mungkin banyak yang tidak mau berjalan menapaki sungai dan batuan pegunungan disana. Padahal tempat ini menawarkan sensasi yang berbeda daripada tempat-tempat yang lain selama saya di Sabang. Gampangnya, habis snorkeling di pulau rubiah. Bersihkan badannya di sungai air terjun pria laot aja. Kan gak jauhh.
Alam Sabang yang luar biasa