TIPS CARA MEMOTRET AIR TERJUN

Hellooo Guys, perkenalkan nama saya Indra Nasution dari Aceh Tamiang. Terima kasih sudah mengunjungi http://tamiangtraveller.com dan bagi kamu yang membaca tutorial ini saya yakin kamu punya keinginan agar foto landscape kamu menjadi setingkat lebih baik dari sebelumnya. Yupss yang penting jangan lupa cepet-cepet dipraktekin dan dishare ilmunya lagi ya kalau sudah PRO. Supaya berkah.hh ilmunya 😀

Nah..bagi pecinta fotografi landscape, memotret air terjun merupakan suatu tantangan tersendiri karena keindahannya yang dimilikinya. Ya..aa bisa dibilang gampang-gampang susahlah, Karena kamu harus memiliki beberapa persiapan agar foto yang dihasilkan bagus. Oleh karena itu sebaiknya ikut

i beberapa tips saat memotret air terjun yang saya peroleh dari pengalaman-pengalaman saya saat melakukan traveling.

  1. ATUR SETTING MANUAL KAMERA

Hal pertama yang harus dilakukan adalah setting kamera sebaiknya pada posisi manual. Untuk menghasilkan foto air terjun yang indah, maka air terjun yang kita potret sebaiknya terlihat seperti kapas. Untuk melakukan hal ini maka kita harus mensetting speed kamera paling tidak menjadi ¼ detik sampai 2 detik. Semakin lama kita membuka shutter maka air terjun terlihat semakin mulus seperti kapas. Tapi yang harus diingat, semakin speed rendah maka cahaya yang masuk ke sensor semakin banyak.

Untuk bukaan/aperture gunakanlah sekecil mungkin, misalnya f/11 atau f/6. Dengan bukaan aperture yang kecil maka seluruh pemandangan akan terlihat tajam.

Nah untuk pengaturan ISO sendiri sebaiknya menggunakan ISO yang paling rendah, misalnya ISO 100 agar mendapatkan kualitas foto yang optimal dan meminimalisir noise pada foto.

 

 

  1. GUNAKAN TRIPOD

Tripod merupakan komponen wajib jika kamu ingin kualitas foto air terjun kamu benar-benar bagus. Alasannya karena untuk membuat aliran air terjun menjadi seperti kapas maka kita harus menurunkan speed paling tidak menjadi ½ atau 2 detik. Jadi jika kamera goyang sedikit saja, maka foto air terjun akan terlihat blur dan berbayang. Agar kestabilan kamera tetap terjaga maka kita butuhkan tripod.

  1. GUNAKAN ND FILTER

Ketika kita foto di siang hari atau kondisi cuaca yang terang, seringkali walaupun kita sudah mengatur ISO, shutterspeed, dan diafragma seperti yang dianjurkan di settingan manual foto diatas tetapi masih menghasilkan foto yang terlalu terang.

Simplenya gini, saat kita atur shutter speed menjadi 2 detik (2”) maka mirror akan terbuka lebih lama dan efeknya cahaya yang masuk ke sensor akan lebih banyak sehingga foto yang dihasilkan terkadang menjadi berwarna putih semua alias over exposure. Jika itu terjadi maka kita bisa menggunakan filter Neutral Density (ND filter). Filter ND ini bermanfaat untuk mengurangi cahaya yang masuk ke sensor. Ibaratnya seperti anda menggunakan sunglass.  Filter Neutral Density ini ada yang menggelapkan 1 stop sampai 10 stop cahaya. Saya usulkan minimal menggunakan Neutral Density 3 stop atau disebut juga filter ND8.

Biasanya kalau cuaca lagi mendung (kurang cahaya matahari) saya tidak perlu lagi menggunakan ND filter.

Bisa juga menggunakan polarizer filter

 

  1. ATUR FOKUS

Setting Aperture yang harus Anda atur haruslah pada angka terbesar yang artinya adalah bukaan terkecil. Tujuannya untuk mendapatkan ketajaman sampai ke sudut obyek, dan juga untuk mengimbangi Shutter Speed yang membuatnya over exposure.

  1. FORMAT FOTO RAW

Ada banyak alasan untuk mengambil foto air terjun dengan file RAW dibandingkan dengan file JPEG. File RAW artinya file yang kita terima adalah data mentah atau format asli dari hasil kerja sensor kamera sehingga memudahkan kita untuk mengatur hasil gambar seperti pengaturan white balance, pengaturan warna, exposure, informasi pengaturan foto, dll. Walaupun kita perlu lagi software untuk menggunakan File RAW seperti Adobe photoshop atau adobe lightroom, tetapi kamu akan sangat puas dengan hasil fotonya.

Untuk format file raw yang dijadikan extension pada setiap merek kamera berbeda-beda. Canon menamakannya .CR2, Fujifilm dengan .RAF, sementara Nikon dengan .NEF.

 

 

  1. HINDARI FOTO PADA SIANG HARI (CUACA YANG BAIK)

Sebaiknya hindari memotret foto air terjun pada waktu tengah hari karena pada saat itu cahaya terang matahari mengakibatkan warna air dan batu menjadi sangat kontras, sehingga hasil foto tidak sesuai dengan yang diharapkan karena over exposure walaupun sudah menggunakan ND filter. Nah..waktu yang baik untuk memotret air terjun adalah pagi dan sore hari atau pada saat kondisi awan mendung.

Pengalaman saya waktu datang ke lokasi air terjun pada siang hari, saya lebih memilih mandi-mandi dan berenang-renang dulu di air terjun. Percuma juga saya paksakan karena saya tidak puas dengan hasilnya. Baru setelah jam 15.00 WIB atau kondisi cuaca lagi mendung, saya mulai memotret air terjun.

 

  1. MUSIM YANG BAIK (MUSIM HUJAN)

Kamu harus benar-benar harus memastikan musim yang baik untuk memotret air terjun karena belum tentu kamu bisa datang ke lokasi air terjun tersebut 2 kali. Bisa jadi ini adalah moment pertama dan terakhir untuk bisa memotret air terjun tersebut.

Air terjun akan terlihat lebih cantik dan indah pada saat debit airnya besar. Bahkan ada beberapa air terjun yang terlihat lebih besar pada saat volume airnya bertambah. Jika pada musim kemarau tanpa ada hujan, dapat memperburuk foto dan kamu tidak akan memperoleh aliran air terjun menjadi seperti kapas. Itulah alasannya kenapa banyak traveller lebih suka datang pada saat musim penghujan.

 

  1. GUNAKAN LENSA KAMERA WIDE

Gak maukan capek-capek datang mau foto air terjun, ehh.hh malah gak bisa memotret keseluruhan air terjunnya. Terkadang saya sendiri menemukan air terjun yang tinggi dan lebar tetapi ketika saya mundur kebelakang untuk memotret keseluruhan air terjun, malah tertutup pohon-pohon yang ada di sekitar air terjun. Hem.mm kesel sendiri jadinya. Ilang dah tu moment.

Thats why kamu butuh lensa wide atau paling tidak menggunakan lensa fix (18mm-35mm).

 

  1. ATUR ANGLE KAMERA (Komposisi)

Menikmati hasil fotografi landscape itu tidak lepas dari masalah perasaan orang yang melihatnya. Gampangnya hasil foto air terjun yang bagus tidak akan bosan dilihat berkali-kali. Beda dengan foto yang hanya asal-asalan jepret. Oleh karena itu, pengambilan posisi kamera (angle) yang tepat akan menentukan kualitas foto kamu.

Khusus untuk memotret air terjun sebaiknya cari angle kamera yang membentuk garis-garis bidang. Garis dapat memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda. Temukan garis dalam foto anda dan jadikan itu kekuatan yang hebat. Contohnya adalah seperti foto berikut:

 

Dengan adanya garis-garis bidang akan memperdalam keindahan foto air terjun. Inget ya..ini semua masalah perasaan kita menikmati hasil jepretan kamu. Sering-seringlah melihat karya oranglain untuk memperdalam perasaan ini.

 

  1. FOREGROUND ITU PENTING

Foreground akan membuat efek foto kamu lebih terlihat menarik dari sebelumnya yaitu terlihat lebih berdimensi. Seperti bebatuan, jembatan, tanaman, kapal, atau daun berada di depan air terjun. Seringkali foreground menjadi focalpoint dan POI dari foto landscape air terjun. Bahkan banyak fotografer yang mengatakan foto landscape tanpa foreground itu bagaikan sayur tak pakai garam. Jadi foreround ini adalah salah satu tips terpenting yang harus kamu praktekkan.

  1. JANGAN FOTO HANYA SEKALI (GUNAKAN PHOTOSHOP)

Terkadang saat kita memotret air terjun, terdapat banyak pohon-pohon atau tanaman yang hidup di sekitar tebing air terjun. Nah..karena kuatnya angin akibat air terjun maka tanaman tersebut akan terus bergoyang. Permasalahannya sekarang ketika kita ingin air terjun terlihat seperti kapas, saat bukaan shutter speed lama (misal ¼ sampai 2 detik) maka tanaman yang bergoyang ini akan menjadi blur dan tentu saja hasil foto kamu akan jelek.

Agar hasil foto air terjun yang dihasilkan tidak blur semua, sebaiknya kamu foto 2X.

Pertama:

Foto dengan bukaan shutter speed lama misalnya ¼ sampai 2 detik

Kedua:

Foto dengan bukaan shutter speed cepat misalnya 1/300

 

Kemudian hasil kedua foto ini kamu gabungkan dengan software adobe photoshop menggunakan fitur masking.

 

  1. GUNAKAN SELF TIMER KAMERA

Saat kita memotret dan menekan shutter kamera, maka sudah pasti kamera akan sedikit bergerak (shake) yang membuat hasil foto air terjun menjadi blur atau berbayang pada saat speed rendah. Untuk menghindari hal itu bisa diatasi dengan menggunakan remote shutter release.

Tetapi bagi kamu yang tidak memiliki alat tersebut tidak perlu khawatir, karena kita masih bisa mengakalinya dengan menggunakan Selft timer kamera yang sudah ada pada kamera. Hal ini paling sering saya lakukan pada saat minim-minim budget untuk membeli peralatan kamera. Dengan mengatur timer maka otomatis kamera baru akan memotret setelah beberapa detik kemudian sesuai dengan waktu yang kita setting sehingga kita tidak perlu khawatir hasil foto akan blur karena getaran kamera pada saat kita menekan shutter.

 

  1. MATIKAN IMAGE STABILIZER

Ketika ada akan bermain slow speed, maka matikanlah image stabilizer yang ada di kamera atau lensa kamu. Sistem dalam kamera akan membaca bahwa tangkapan gerak air dalam kecepatan rendah akan dianggap sebagai goncangan, sebagai kompensasinya, maka sistem kamera akan melakukan kalibrasi ke foto Anda. Hasilnya adalah foto Anda akan menjadi kabur karena kalibrasi tersebut.

 

Tambahan lain adalah jangan lupa membawa kain lap. Lap kering dan halus harus dipersiapkan untuk berjaga-jaga ketika kamera kamu terkena percikan air ketika momotret air terjun. Hempasan angin yang tercampur percikan air hujan bisa membuat kamera Anda basah

 

OK itu saja tips dari saya seputar cara memotret air terjun dan perlengkapan yang sebaiknya kamu persiapkan agar kualitas foto landscape kamu semakin hari semakin profesional. Dan teruslah berlatih dan menshare hasil-hasil jepretan kamu agar dapat dinikmati oleh masyarakat, karena bagi saya Indonesia perlu banyak sekali traveller blogger yang mau terus menerus mengeksplore keindahan alam Indonesia yang luas ini. Jadi tidak mungkin hanya 1 atau 2 traveller blogger dapat memberikan seluruh  informasi kekayaan alam ini kepada masyarakat. Oleh karena itu teruslah berlatih kawan dan jangan hiraukan omongan orang untuk terus memotret dan share keindahan INDONESIA TERCINTA INI.

Salam Tamiangtraveller

Bagikan artikel ini: